Mei6 pada 4:22 PM
Rahasia Ruangan Makam Nabi Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam,
(Sumber Fp Foto-foto Habaib (https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=846367428750074&id=741651782554973)
Tidak seperti penutup Ka'bah yang setiap tahun harus di ganti, penutup ruangan Makam Nabi
sangatlah jarang diganti, itu karena penutup makam itu terletak didalam
ruangan tertutup dan tak pernah tersentuh oleh siapapun, terakhir kali
diganti pada tahun 1971m, (biasanya di ganti setelah 100thn sekali) dan
seorang wartawan Al Arabiya Omar Al - Midwahy, beberapa waktu lalu
mewawancarai salah satu dari pekerja yang bertugas untuk mengganti
penutup Makam Rasulullah, yaitu Syaikh Ahmad Sahirty, beliau adalah
kepala divisi bordir di pabrik kain penutup Ka'bah dan Makam Rasulullah
Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam di Makkah. Saat melakukan
tanya jawab ini umur Syaikh Ahmad sudah sangat sepuh (hampir 100thn),
Ketika saya memintanya untuk menjelaskan kepadaku tentang Ruang makam
Nabi, dia tampak bergetar hebat, Dan dia berkata dengan suara samar:
"Bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaanku pada saat aku memasuki ruang makam Nabi ... aku tidak mampu .. Karena itu sudah diluar batas kemampuan aku berbicara, dan aku tidak pernah berpikir bahwa suatu hari aku akan ditanyakan tentang pengalaman ini. Dan aku menjamin bahwa aku tidak akan dapat melakukan atau melalui pengalaman itu lagi".
"Kami adalah orang pertama yang masuk, bersama Sayyidil Habib As'ad Sheera, salah satu tokoh al-Madina al-Munawwarah, yang merupakan direktur wakaf keagamaan Madina pada saat itu, dan Habib Moghrabi dari manajemen pabrik, dan Abd al-Karim Flomban, Nasir Qari, Abd al-Rahim Bukhari dan lain-lain. Kami berjumlah 13 orang, aku tidak ingat sebagian besar dari mereka, karena saat ini mereka telah meninggal dunia kembali kepada rahmat Allah.
"Bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaanku pada saat aku memasuki ruang makam Nabi ... aku tidak mampu .. Karena itu sudah diluar batas kemampuan aku berbicara, dan aku tidak pernah berpikir bahwa suatu hari aku akan ditanyakan tentang pengalaman ini. Dan aku menjamin bahwa aku tidak akan dapat melakukan atau melalui pengalaman itu lagi".
"Kami adalah orang pertama yang masuk, bersama Sayyidil Habib As'ad Sheera, salah satu tokoh al-Madina al-Munawwarah, yang merupakan direktur wakaf keagamaan Madina pada saat itu, dan Habib Moghrabi dari manajemen pabrik, dan Abd al-Karim Flomban, Nasir Qari, Abd al-Rahim Bukhari dan lain-lain. Kami berjumlah 13 orang, aku tidak ingat sebagian besar dari mereka, karena saat ini mereka telah meninggal dunia kembali kepada rahmat Allah.
"Kami didampingi kepala Suku Aghas (pemegang dan penjaga makam nabi turun temurun).
"Lihatlah lensa kacamata ini -dan ia menunjuk ketebalan kacamatanya -
dan lihatlah berapa banyak rambut putih, itu semua menunjukkan berapa
berat tahun kehidupan yang ku bawa. Usia ku, meski tidak menghitung,
tapi aku pernah mendengar mereka mengatakan bahwa aku lahir pada tahun
1333 H (1917 M). Dan seumur hidupku, aku tidak memiliki kegemaran selain
kecintaaan pada aroma indah / parfum. Aku telah menghabiskan jangka
waktu yang panjang di tahun-tahun yang tertinggal, berusaha untuk
memuaskan nafsu mencium segala keharuman yang ada. Aku belajar banyak,
dan aku dapat memberitahu Anda dengan keyakinan: bahwa aku memiliki
keahlian khusus bagaimana mencampur minyak wangi dan menghasilkan
wewangian terbaik..dan bahwa hampir tidak ada orang lain yang bisa
membuat wewangian seperti racikanku.
"Dan aku katakan ini karena
aku menemukan ketidakmampuan untuk menjelaskan, apa yang terjadi pada
malam yang diberkati itu, ketika pintu dibuka untuk kami, dan kami
memasuki ruang pemakaman baginda Nabi, aku menghirup keharuman dan aroma
yang tidak pernah ku ketahui atau mencium sebelumnya maupun sesudahnya,
dan tidak pernah dikenal seumur hidupku. Aku tidak pernah tahu rahasia
komposisinya: itu adalah keharuman di atas keharuman, aroma diatas aroma
- sesuatu yang lain dari pada yang lain, bahkan akan membuat takjub
seorang ahli sekalipun, atau pedagang parfum manapun juga tidak akan
pernah mencium seperti itu sebelum atau sesudahnya
Ketika malam
itu pintu makam dibuka, perasaan takjub begitu lengkap mengambil alih
semua perhatianku, Ini adalah tempat teragung dimuka bumi, aku tidak
tahu persis berapa luasnya, tetapi menurut taksiran kami, Ruang makam
itu sekitar 48 meter persegi. Dengan ketinggian kurang lebih 11 meter,
Di bawah kubah hijau ada kubah kecil lainnya dan tertulis di situ, :
Di bawah kubah hijau ada kubah kecil lainnya dan tertulis di situ, :
Makam Nabi صلى الله عليه وآله وسلم,
Makam Abu Bakar al-Siddiq,
dan Makam Umar ibn al-Khattab.
"Dan aku juga melihat bahwa ada makam lain yang kosong, dan di samping
empat makam adalah ruang dari Sayyidah Fatimah al-Zahra Alaihasalaam,
yang merupakan rumah di mana dia dan keluaganya tinggal.
"Kekaguman terhadap tempat itu sangatlah istimewa, Aku begitu terpesona
melihat lampu lampu antik yang menggantung dari langit-langit ruang,
peninggalan dari zaman kuno, kami diberitahu bahwa ada beberapa
peninggalan Nabi yang disimpan di tempat lain - aku tidak tahu di mana -
tapi aku tahu bahwa beberapa benda bersejarah ada yang disimpan di
ruang Sayyidah Fatimah al-Zahra -yaitu di tempat yang sama ini.
"Ruang ini, sebagian besar tertutup kain tenunan yang terbuat dari sutra
murni, berwarna hijau lembut dengan kain katun yang kuat, dan
dimahkotai oleh sabuk yang mirip dengan penutup Ka'bah, tetapi disini
berwarna merah. Seperempat bagian dari kain dibordir dengan tulisan ayat
Al Qur'an yang mulia dari surat al-Fath, terbuat dari garis kapas dan
benang emas dan perak"..
"Dari saking kagumnya kami sampai tidak
tahu bagaimana untuk menghapus / membersihkan potongan potongan khusus
yang dibuat untuk menempelkan kain pada kubah - jari-jari kami goyang
bergetar dan napas kami menderu berlomba. Kami tinggal selama 14 malam
penuh bekerja dari setelah sholat Isha sampai azan pertama waktu Fajr
untuk menyelesaikan tugas ini. Kami menggunakan bahasa sinyal dan kalau
terpaksa berbicara akan kami lakukan dengan berbisik bisik, Kami terus
menghapus potongan-potongan lama, melepas simpul dari penutup lama, dan
membersihkan semua debu dan bulu merpati yang terjebak di tempat yang
suci ini. Itu terjadi pada tahun 1971m, dan penutup lama yang kami ganti
telah berusia 75 tahun sesuai dengan tanggal yang tertulis di atasnya.
Aku, pada waktu itu mataku sudah lemah dan kacamata ini tidak pernah
meninggalkan mata ku sejak bertahun tahun sebelumnya, tapi di ruang itu
aku berubah menjadi orang lain, sungguh Aku merasakan hal itu, dan
perbedaan itu sangat jelas bagi ku,
Syekh Sahirty bersumpah, ketika mengatakan:
"di situ Aku sanggup untuk menempatkan benang ke lubang jarum tanpa
kacamata ku, meskipun cahaya sangat redup ditempat di mana kami bekerja.
Bagaimana Anda bisa secara ilmiah menjelaskan hal ini ? Dan bagaimana
Anda bisa menjelaskan fakta bahwa aku tidak merasa alergi (aku adalah
penderita alergi akut), aku akan batuk parah jika sedikit terkena debu.
Tapi pada waktu itu, aku sama sekali tidak terpengaruh oleh debu
ruangan, atau pasir yang terbang ke udara. Seakan pasir tidak lagi
pasir, dan seolah-olah debu menjadi obat untuk penyakit ku, aku merasa
bersemangat dan muda seperti ketika usiaku belasan tahun (padahal waktu
itu usiaku sudah lebih dari setengah abad)..
"Satu lagi hal yang
aneh terjadi padaku yang rahasia nya, belum aku mengerti hingga saat
ini. Kami harus mengambil kain bordir / penutup lama, sepanjang 36
meter, masih tersisa. Aku mengatakan kepada mereka untuk melipat dan
membungkusnya dan meninggalkannya disitu. Aku pergi ke sana, dan
meskipun tubuh ini sudah tua dan lemah, tapi aku sanggup memanggulnya di
atas bahu ini. Aku pergi keluar dari Ruang mulia itu tanpa sedikitpun
merasa berat. Tapi setelah itu, mereka datang dengan lima orang muda
untuk membawanya dari tempat aku meletakkannya dan mereka tidak bisa
[membawanya]. "
Syaikh Ahmad mulai menangis pelan pelan dan sambil mendesah:
"Mereka bertanya siapa yang membawa karung bungkusan itu keluar? Yang
bagi mereka sangat berat dan 5 orang muda dan kuat tak sanggup
mengangkatnya, saat kujawab aku yang mengangkatnya, mereka tertawa
dengan penuh rasa tidak percaya hingga datang syaikh Abd al-Rahim
Bukhari, penulis kaligrafi yang terkenal itu dan bersaksi bahwa benar
dia telah melihat aku syaikh Ahmad Sahirty yang mengangkatnya
sendirian!!"...
اللّهمّ صلِّ على سيّدنا محمّدٍ وآله
وصحْبه وسلِّم
وصحْبه وسلِّم
No comments:
Post a Comment