A. Pendahuluan
Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya
dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan
ekonomi (economic growth) dapat
diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional (produksi nasional) pada
periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional (national income) ini merupakan gambaran
dari aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat
pendapatan nasional dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat
diproduksi. Besarnya kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya
tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang
berkembang maupun Negara-negara maju, semua mengiginkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi.
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam
satu periode, biasanya satu tahun.
Arus pembayaran atas faktor produksi oleh sektor perusahaan,
pemerintah, ataupun luar negeri merupakan pendapatan bagi parapemilik faktor
produksi. Setiap orang akan memperoleh pendapatan karena membantu proses
produksi.
B. Definisi Pendapatan Nasional
Dalam analisis makro ekonomi selalu
digunakan istilah “pendapatan nasional” atau “national income” dan biasanya istilah itu dimaksudkan untuk
menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara. Definisi lain dari pendapatan nasional adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan
untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu. Dalam system
perhitungan pendapatan nasional, jumlah pendapatan itu dinamakan Produk
Nasional Neto pada harga faktor atau secara ringkas disebut Pendapatan
Nasional.[1]
C. Sejarah Tercetusnya Pendapatan Nasional
Konsep pendapatan nasional pertama
kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir
pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya,
ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya
hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh
para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi
bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut
mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk
Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur
menurut harga pasar pada suatu negara.[2]