TEORI EMANASI AL FARABI
A. BIOGRAFI SINGKAT AL FARABI
Nama lengkap beliau adalah Abu Nashr Muhammad ibn
Muhammad ibn Tarkhn ibn Auzalagh. Dikalangan orang latin abad tengah ia lebih dikenal dengan
Abu Nashr (Abunaser). Ia dilahirkan di Wasij, distrik farab sekarang lebih
dikenal dengan kota Atrar, di daerah Turkistan pada 257 H/870 M. ibunya
berkebangsaan Turki, sementara Ayahnya seorang jendral berkebangsaan
Persia[1].
Sejak kecil ia telah meninggalkan kota kelahirannya. Ia mengembara ke berbagai
Negara hingga akhirnya tibalah ia ke kota Baghdat, pusat peradaban saat itu di
sana ia memperdalam Filsafat selama dua puluh tahun Ia pernah mengajar dan
mengulas beberapa buku-buku filsafat yunani, diantara anak muridnya yang
terkenal adalah Yahya Ibn ‘Adi, seorang filosuf kristen.
Karena kepintaran dan kepakarannya dibidang Filsafat, ia diangkat menjadi seorang ulama istana pada saat pemerintahan Saif al-Daulah al-Hamdani sebuah dinasti Hamdan di Aleppo kota Damaskus. Dengan demikian ia mendapatkan tunjangan yang lumayan besar, namun ia lebih memilih hidup sederhana dengan empat dirham untuk memenuhi hidupnya dalam 1 hari, dan selebihnya ia sedekahkan kepada para fakir miskin di daerah Aleppo dan Damaskus, bahkan diriwayatkan ia sering kelihatan pada waktu malam sedang membaca dan mengarang dibawah sinar lampu penjaga malam[2].
Karena kepintaran dan kepakarannya dibidang Filsafat, ia diangkat menjadi seorang ulama istana pada saat pemerintahan Saif al-Daulah al-Hamdani sebuah dinasti Hamdan di Aleppo kota Damaskus. Dengan demikian ia mendapatkan tunjangan yang lumayan besar, namun ia lebih memilih hidup sederhana dengan empat dirham untuk memenuhi hidupnya dalam 1 hari, dan selebihnya ia sedekahkan kepada para fakir miskin di daerah Aleppo dan Damaskus, bahkan diriwayatkan ia sering kelihatan pada waktu malam sedang membaca dan mengarang dibawah sinar lampu penjaga malam[2].