Efek

Sunday, June 26, 2011

Syeikh Yasin Padang Sendiri Layani Gus Dur

by Achmad Fauzi

syekh-muhammad-yasin-al-fadani hijazSyeikh Yasin Padang, salah satu ulama keturunan Indone sia yang yang menjadi benteng ajaran ahlusunnah wal jama- ah, merupakan ulama yang sangat dihormati di dunia. Ulama ini juga sangat dihormati oleh warga NU.
Bernama lengkap Syeikh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa Al-Fadani lahir di kota Makkah pada tahun 1915 dan wa- fat pada tahun 1990. Ia adalah Muhaddits, Faqih, ahli tasaw wuf dan kepala Madrasah Darul-Ulum, yang siswanya ba- nyak berasal dari Indonesia. 
Jumlah karya beliau mencapai 97 Kitab, di antaranya 9 kitab tentang Ilmu Hadits, 25 kitab tentang Ilmu dan Ushul Fiqih, 36 buku tentang ilmu Falak, dan sisanya tentang ilmu-ilmu yang lain.
Ia memiliki gaya hidup yang sangat sederhana, hanya menggunakan kaos dan sarung dan sering nongkrong di “Gahwaji” untuk Nyisyah (menghisap rokok arab). Tak seorangpun yang berani mencelanya karena kekayaan ilmu yang dimilikinya.
Pada muktamar NU tahun 1979, ia datang ke Indonesia, dan selanjutnya melakukan kunjungan ke sejumlah pesantren, yang dihadiri oleh ribuan warga NU yang ingin bertemu langsung dengannya.
Ia juga dikenal memiliki banyak kekeramatan. Di antara cerita yang beredar soal kekeramatannya adalah Zakariyya Thalib asal Syiria pernah mendatangi rumah Syeikh Yasin pada hari Jumat. Ketika Azan Jumat dikumandangkan, Syeikh Yasin masih saja di rumah, akhirnya Zakariyya keluar dan sholat di masjid terdekat.
Seusai sholat Jum’at, ia menemui seorang kawan, Zakariyya, ia pun bercerita pada temannya bahwa Syeikh Yasin ra. tidak sholat Jum’at. Namun dibantah oleh temannya karena kata temannya, “Kami sama-sama Syekh solat di Nuzhah, yaitu di Masjid Syekh Hasan Massyat ra. yang jaraknya jauh sekali dari rumah beliau.”
HM Abrar Dahlan bercerita, suatu hari Syeikh Yasin pernah menyuruh saya membikin Syai (teh) dan Syesah (yang biasa diisap dengan tembakau dari buah-buahan. rokok tradisi bangsa Arab). Setelah dibikinkan dan Syeikh mulai meminum teh, ia keluar menuju Masjidil-Haram. Ketika kembali, saya melihat Syeikh Yasin baru pulang mengajar dari Masjid Al-Haram dengan membawa beberapa kitab. Saya menjadi heran, anehnya tadi di rumah menyuruh saya bikin teh, sekarang beliau baru pulang dari masjid.
Dikisahkan ketika KH Abdul Hamid di Jakarta sedang mengajar dalam ilmu fiqih “bab diyat”, ia menemukan kesulitan, dalam suatu hal sehingga pengajian terhenti karenanya. Malam hari itu juga, ia menerima sepucuk surat dari Syeikh Yasin, ternyata isi surat itu adalah jawaban kesulitan yang dihadapinya. Iapun merasa heran, dari mana Syekh Yasin tahu ? Sedangkan KH Abdul Hamid sendiri tidak pernah menanyakan kepada siapa pun tentang kesulitan ini !
Kisah hubungan antara Syeikh Yasin Padang dan Gus Dur juga diungkapkan oleh KH Said Aqil Siroj. Dalam satu kunjungan ke Arab Saudi, Gus Dur menyempatkan diri singgah ke rumah Syeikh Yasin.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Dur mendapat penghormatan yang luar biasa, meskipun usianya lebih muda. Syeikh Yasin sendiri yang melayani Gus Dur, mengambilkan air, kurma dan lainnya, tidak boleh dilayani oleh para pembantunya.
Kiai Said juga mendapat sejumlah cerita soal karomah Syeikh Yasin. Ketika sedang makan siang, ada ustadz anak buahnya, namanya Abdurrahim dari Kupang, keluar ruangan. Tiba- tiba Syeikh Yasin bilang, Abdurrahim diiringin malaikat. “E, jam enam sore mati,” katanya.
Waktu Irak mau nyerang Kuwait, Syeikh Yasin tiba-tiba kemringet. Lalu ditanya oleh Tantowi Musaddad. “Darimana?”. “Dari Kuwait, lihat bangkai dan darah,” jawabnya.
“Ini tanda kewalian Syeikh Yasin. Orang kayak gitu dengan Gus Dur hormat dan memberi perlakukan istimewa, padahal juga sudah sepuh banget,” tandasnya. [nu-online]
Artikel yang masih hangat tentang Syaikh Muhammad Yasin Al Fadani

2 comments:

Ummati said...

Subhanallah, Gus Dur memang luar biasa. Insyaallah beliau termasuk Waliullah, amin....

Vhocket said...

amien..semoga kita dikumpulkan dg orang2 sholeh seperti mereka,,,di surga kelak..amien