Efek

Saturday, February 12, 2011

Membasmi Atau Menyuburkan "TBC"?! Ziarah Kubur Kok Dibilang "TBC"?! Kalau Bgtu Ajarannya, Bukan "Salafi" Tapi "Talafi"!!

Membasmi Atau Menyuburkan "TBC"?! Ziarah Kubur Kok Dibilang "TBC"?! Kalau Bgtu Ajarannya, Bukan "Salafi" Tapi "Talafi"!!

oleh AQIDAH AHLUSSUNNAH: ALLAH ADA TANPA TEMPAT pada 16 September 2010 jam 23:56
Kelompok yang membawa jargon "Berantas TBC"  (Tahayul, Bid'ah, Churafat) yang belakangan semakin menyebar di masyarakat benar-benar tidak dapat ditolerir. Masa orang yang ziarah kubur mereka klaim sebagai ahli bid'ah, sesat, musyrik dan kafir?!!! Ya kalau begitu namanya bukan memberantas TBC, tapi membuat TBC-TBC baru. Dan pengakuan bahwa mereka sebagai "Salafi" jauh panggang dari api, mereka lebih cocok disebut "Talafi" (Kaum Perusak).

Kita dudukan persoalan ziarah kubur ini dengan sedikit dalil saja. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa di antara doa Nabi Musa yang ia pintakan kepada Allah:

" رَبِّ أَدْنِنِيْ مِنَ الأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ".

"Ya Allah dekatkanlah (makam) aku ke Tanah Bayt al Maqdis meskipun sejauh lemparan batu". Kemudian Rasulullah bersabda :

"وَاللهِ لَوْ أَنِّيْ عِنْدَهُ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَنْبِ الطَّرِيْقِ عِنْدَ الكَثِيْبِ الأَحْمَرِ" أخرجه البخاريّ ومسلم

"Demi Allah, jika aku berada di dekat kuburan Nabi Musa niscaya akan aku perlihatkan kuburannya kepada kalian di samping jalan di daerah al Katsib al Ahmar" (H.R. al Bukhari dan Muslim)

Faedah Hadits:

Tentang hadits ini al Imam al Hafizh Waliyyuddin al 'Iraqi berkata dalam kitabnya “Tharh at-Tatsrib”:

"Dalam hadits ini terdapat dalil kesunnahan untuk mengetahui kuburan orang-orang yang saleh untuk berziarah ke sana dan memenuhi hak-haknya".

Dan dengan dasar hadits ini, juga berbagai hadits lainnya, menjadi tradisi di kalangan para ulama Salaf dan Khalaf bahwa ketika mereka menghadapi kesulitan atau ada keperluan mereka mendatangi kuburan orang-orang saleh untuk berdoa di sana dan mengambil berhaknya dan setelahnya permohonan mereka dikabulkan oleh Allah. Al Imam asy-Syafi’i ketika ada keinginan yang ingin terkabul seringkali mendatangi kuburan Abu Hanifah dan berdoa di sana hingga dikabulkan doanya oleh Allah. Al Imam Abu Ali al Khallal seringkali mendatangi makam al Imam Musa ibn Ja’far as-Shadiq. Al Imam Ibrahim al Harbi dan al Imam al Mahamili mendatangi kuburan al Imam Ma’ruf al Karkhi sebagaimana diriwayatkan oleh al Hafizh al Khathib al Baghdadi dalam kitabnya “Tarikh Baghdad”. Karena itu para ahli hadits seperti al Hafizh Syamsuddin Ibn al Jazari mengatakan dalam kitabnya yang berjudul 'Uddah al Hishn al Hashin :

"وَمِنْ مَوَاضِعِ إِجَابَةِ الدُّعَاءِ قُبُوْرُ الصَّالِـحِيْنَ".

"Di antara tempat dikabulkannya doa adalah kuburan orang-orang yang saleh ".

Al Hafizh Ibn al Jazari sendiri sering mendatangi kuburan Imam Muslim ibn al Hajjaj, penulis Sahih Muslim dan berdoa di sana sebagaimana disebutkan oleh Syekh Ali al Qari dalam Syarh al Misykat.


al Imam al Hafizh as Sulthan al Walyy as Shaleh Abu Abdirrahman Abdullah al Harari (Rahimahullah)
http://www.facebook.com/notes.php?id=351534640896&s=20#!/note.php?note_id=159746074042310

No comments: